Minggu, 31 Maret 2013

Faktor-Faktor yang Mempengararuhi Pemilihan Strategi Belajar Mengajar


MAKALAH
Faktor-Faktor yang Mempengararuhi Pemilihan Strategi Belajar Mengajar
Disusun guna memenuhi tugas: Strategi Pembelajaran Bahasa Arab
Dosen Pengampu: Zukhaira, S.S., M.d.



Disusun Oleh:
Siti Khotijah                                                   2303411001
Novi Laelatul Izzah                                      2303411021



Pendidikan Bahasa Arab
BAHASA DAN SASTRA ASING
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah
Zaman modern sekarang ini yang menuntut setiap manusia untuk meningkatkan kemampuannya dalam segala bidang salah satunya adalah dalam bidang pendidikan. Pendidikan adalah pintu gerbang setiap manusia untuk menuju dalam pergerakan zaman yang globalisasi yang menuntut untuk bergerak cepat menggunakan teknologi yang semakin modern dan semakin canggih. Dengan pendidikan tentunya perubahan zaman dapat berkembang dngan baik menuju arah yang positif. Meningkatkan sumber daya manusia yang dapat bersaing dengan dunia luar slah satunya adalah dengan pendidikan. Pendidikan tidak akan berfungsi jika tidak diimbangi dengan sistem belajar yang baik. Maka dari itu strategi belajar yang baik perlu dikembangkan oleh siswa dan guru dalam mengajar. 
Strategi belajar mengajar yang menunjang perkembangan pendidikan atau yang dapat meningkatkan penguasaan materi peserta didik adalah yang menekankan pada metode dan teknik pengajaran yang sesuai. Dalam menunjang setiap pembelajaran, tentu saja tidak terlepas dari faktor pendukung dalam pengguaan strategi pembelajaran tersebut. Dengan mengetahui berbagai faktor pendukung atau faktor yang mempengaruhi strategi belajar mengajar tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas output dari proses pembelajaran. Dalam pembelajaran faktor yang sangat penting adalah keberadaan guru dan siswa. Dimana hubungan antara guru dan siswa tersebut saling berkaitan satu sama lain.  
Kegiatan belajar siswa sangat dipengaruhi oleh kegiatan mengajar guru, karena dalam proses pembelajaran guru tetap mempunyai suatu peran yang penting dalam memberikan suatu ilmu kepada anak didiknya. Peserta didik pun harus mempunyai strategi belajar sendiri agar apa yang disampaikan oleh guru dapat terealisasi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian peserta didik dapat mengaplikasikan apa yang diajarkan oleh guru. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan strategi belajar mengajar harus dimengerti oleh guru dan peserta didik. Sehingga pembelajaran dapat mencapai tujuan secara maksimal.   
1.2  Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut :
a.      Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi pemilihan strategi belajar mengajar?
1.3  Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
a.      Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan strategi belajar mengajar?

















BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Karakteristik Peserta Didik
Dalam pemilihan strategi pembelajaran yang tepat, pengajar harus memperhatikan karakteristik peserta didik. Karakteristik peserta didik itu antara lain sebagai berikut:
ü  Karakteristik Mental dan Kecakapan Intelektual
Tingkat kematangan mental dan kecakapan intelektual peserta didik sangat mempengaruhi strategi yang akan digunakan. Peserta didik memiliki kematangan mental dan kecakapan intelektual yang berbeda. Oleh karena itu, strategi yang digunakan harus benar-benar bermafaat sesuai dengan tingkat kematanga mental dan kecakapan intelektual.
Bila peserta didik telah metang secara mentaldan cakap secara intelektual untuk belajar bahasa, dengan strategi pembelajarn apapun, peserta didik tersebut akan mudah mengikuto pembelajarannya.
ü  Kondisi Fisik dan Kecakapan Psikomotor
Kondisi fisikmerupakan faktor yang mempengaruhi pemilihan strategi pembelajaran. Kecakapan psikomotor  menyangkut gerakan-gerakan jasmani, seperti kekuatan, kecepatan, koordinasi, dan fleksibelitas.
ü  Umur
Umur merupakan hal yang harus dipertimbangkan dalam pememilihan strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran bahasa untuk umur 6-12 tahun tentu akan berbeda dengan penggunaan strategi untuk peserta didik yang berumur 15-17 tahun dst. Hal ini kaitannya dengan tugas-tugas perkembangan belajar peserta didik.
ü  Jenis Kelamin
Secara prinsip antara peserta didik perempuan dan laki-laki tidak terdapat perbedaan, misalnya minat, cara belajar, kebiasaan, kecakapan, psikomotor, dan perhatian.
Jenis kelamin merupakan faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih strategi pembelajaran yang dipakai, terutama dalam kelas-kelas yang heterogen.

2.2  Kompetensi Dasar yang Diharapkan
Kompetensi dasar yang adalah pernyataan minimal atau memadai tentang pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak setelah peserta didik menyelesaikan suatu aspek dan subaspek mata pelajaran tertentu.
Strategi pembelajaran harus dipilih sesuai dengan kompetensi dasar yang diharapkan dapat dicapai peserta didik. Kompetensi tersebut merupakan titik tolak penentuan strategi yang akan digunakan. Untuk mencapai kompetensi dasar tertentu, kira-kira strategi apa yang cocok digunakan. Misalnya, pada aspek kebahasaan, kompetensi yang diharapkan adalah menguasai dan menggunakan kata dalam konteks. Dengan demikian, metode yang dipakai sebagai bagian dari strategi adalah dengan menggunakan metode kontekstual.
2.3  Bahan Ajar
Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar yang materinya pasti dimiliki dan dikuasai oleh guru sebelum disampaikan kepada anak didik. Persoalan dalam penguasaan bahan pelajaran ini yakni penguasaan bahan pelajaran pokok dan pelengkap. Bahan pelajaran pokok yaitu yang menyangkut bidang studi sesuai dengan profesi guru tersebut. Sedangkan bahan pelajaran pelengkap dapat membuka wawasan seorang guru dalam mengajar untuk menunjang penyampaian bahan pelajaran pokok. Peserta didik harus benar-benar merasakan manfaat bahan ajar atau materi itu setelah ia mempelajarinya. Bahan ajar dapat dibedakan menjadi empat:
v Fakta merupakan sifat suatu gejala, peristiwa, benda yang nyata, atau wujudnya dapat dilihat atau dirasa oleh indera. Fakta dapat dipelajari melalui informasi dalam bentuk lambang, kata-kata atau kalimat, istilah, maupun pertanyaan.
v Konsep merupakan serangkaian perangsang yang mempunyai sifat-sifat yang sama. Konsep dibentuk dari dan melalui pola unsur diantara anggota kumpulan atau serangkaian, karena konsep adalah substansi isi pelajaran yang berhubungan dengan pengertian, atribut, karakteristik, label atau ide dan gagasan sesuatu  serta klasifikasi pola yang bersamaan. Prinsip merupakan suatu pola antar hubungan fungsional diantara prinsip. Dengan kata lain, prinsip adalah hubungan funsional dari beberapa konsep.
v Keterampilan merupakan suatu pola kegiatan yang bertujuan dan memerlukan peniruan serta koordinasi informasi yang dipelajari. Ada dua jenis keterampilan, yakni keterampilan fisik dan keterampilan intelektual. Keterampilan intelektual, merupakan substansi materi pelajaran yang berhubungan dengan pembentukan kemampuan menyelesaikan persoalan atau permasalahan, berpikir sistematis, berpikir logis, berpikir kritis, berpikir inovatif, dan berpikir ilmiah. Bahan ajar bahasa tampaknya lebih banyak merupakan keterampilan intelektual karena berhubungan dengan proses berpikir, seperti menuangkan gagasan, memecahkan masalah, menilai, menyimpulkan dan lain-lain.
Bahan ajar yang akan disampaikan kepada peserta didik dengan strategi tertentu harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
1.     Relevan dengan standart kompetensi mata pelajaran dan kompetensi dasar yang harus dicapai peserta didik.
2.     Bahan ajar merupakan isi pembelajaran dan penjabaran dari standart kompetensi serta kompetensi dasar tersebut.
3.     Memberikan motivasi peserta didik untuk belajar lebih jauh.
4.     Berkaitan dengan bahan sebelumnya.
5.     Bahan disusun secara sistematis dari sederhana menuju yang kompleks.
6.     Praktis.
7.     Bermanfaat bagi peserta didik.
8.     Sesuai dengan perkembangan zaman.
9.     Dapat diperoleh dengan mudah.
10.  Menarik minat peserta didik.
11.  Memuat ilustrasi yang menarik hati peserta didik.
12.  Memperhatikan aspek-aspek linguistik yang sesuai dengan kemampuan peserta didik.
13.  Berhubungan erat dengan pelajaran-pelajaran lainnya.
14.  Menstimulusi aktivitas-aktivitas pribadi para peserta didik yang menggunakannya.
15.  Menghindari konsep yang samar-samar agar tidak membingungkan peserta didik.
16.  Mempunyai sudut pandang yang jelas dan tegas.
17.  Membedakan bahan ajar untuk anak dan untuk orang dewasa.
18.  Menghargai perbedaan pribadi para peserta didik dari pemakaiannya.
Dari sisi lain, kriteria bahan ajar yang baik dapat ditinjau dari beberapa aspek, yaitu aspek penampilan segi material, aspek buku pendukungnya, aspek linguistik, aspek kebudayaan yang terkandung di dalamnya, aspek filosofis, dan aspek evaluasinya. Adapun peranan bahan ajar adalah:
Ø  Mencerminkan suatu sudut pandang yang tajam dan inovatif mengenai pengajaran serta mendemonstrasikan aplikasinya dalam bahan ajar yang disajikan.
Ø   Menyajikan suatu sumber pokok masalah yang kaya, mudah dibaca dan bervariasi, sesuai dengan minat dan kebutuhan para peserta didik.
Ø  Menyediakan suatu sumber yang tersusun rapi dan bertahap.
Ø  Menyajikan metode-metode dan sarana-sarana pengajaran untuk memotivasi peserta didik.
Ø  Menjadi penunjang bagi latihan- latihan dan tugas- tugas praktis.
Ø  Menyajikan bahan/ sarana evaluasi dan remedial yang serasi dan tepat guna.
2.4  Waktu yang Tersedia
Kurikulum pembelajaran yang berlaku untuk saat ini, terdapat sejumlah kompetensi dasar yang harus dicapai peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Sehingga pengajar mengembangkan bahan materi pembelajaran dalam mencapai standar kompetensi yang ada. Pemilihan strategi mengajar juga harus memperhatikan alokasi waktu yang tersedia dalam jam pelajaran, ada beberapa strategi mengajar yang dianggap relatif banyak menggunakan waktu. Melalui perhitungan waktu dalam satu tahun ajaran berdasarkan waktu-waktu relatif pembelajaran bahasa, rata-rata lima jam pelajaran/minggu untuk mencapai dua atau tiga kompetensi dasar.
Strategi yang dipilih itu harus sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan, karena kalau tidak sesuai dengan alokasi waktu yang sudah ditentukan tentu ada bahan ajar akan ada yang tidak tersampaikan. Dengan begitu, kompetensi dasar peserta didik pun ada yang tidak bisa dicapai.
2.5  Sarana dan Prasarana
Sarana adalah segala sesuatu yang mendukung secara langsung terhadap kelancaran proses pembelajaran dalam mencapai sebuah tujuan misalnya media pembelajaran, alat-alat pelajaran, perlengkapan sekolah dan lain-lain. Yang dimaksud dengan sarana belajar adalah segala sesuatu yang dapat peserta didik dalam belajar untuk mencapai suatu kompetensi dasar tertentu. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang secara tidak langsung dapat mendukung keberhasilan proses pembelajaran misalnya jalan menuju sekolah, laboratorium bahasa, penerangan sekolah, kamar kecil dan lain-lain. Kelengkapan sarana dan prasarana akan membantu guru dalam menyelenggarakan proses pembelajaran dengan demikian sarana dan prasarana merupakan komponen penting yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran.Terdapat beberapa keuntugan bagi sekolah yang memiliki kelengkapan sarana dan prasana, misalnya :
a.      Pertama, kelengkapan sarana dan prasarana dapat menumbuhkan gairah dan motivasi guru mengajar. Mengajar dapat diartikan sebagai proses penyampaian materi pelajaran dan sebagai proses pengaturan lingkungan yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Jika mengajar dipandang sebagai proses penyampaian materi, maka dibutuhkan sarana pembelajaran berupa alat dan bahan yang dapat menyalurkan pesan secara efektif dan efisien, sedangkan manakala mengajar dipandang sebagai proses mengatur lingkungan agar siswa dapat belajar, maka dibutuhkan sarana yang berkaitan dengan berbagai sumber belajar yang dapat mendorong siswa untuk belajar.
b.     Kedua, kelengkapan sarana dan prasarana dapat memberikan berbagai pilihan pada siswa untuk belajar. Setiap siswa pada dasarnya memiliki gaya belajar yang berbeda. Siswa yang auditif akan lebih mudah belajar melalui pendengar, sedangkan tipe siswa yang visual akan lebih mudah belajar melalui penglihatan.
Di sekolah-sekolah tidak semuanya dilengkapi dengan sarana dan prasarana belajar yang lengkap. Untuk itu seorang pengajar yang bijaksana tidak akan hanya menyerah pada keadaan yang ada. Dia harus mempersiapkan diri memilih strategi pembelajaran yang tepat tanpa mengurangi hak peserta didik untuk belajar dalam suasana yang kondusif, menyenangkan, penuh kreativitas dan bergairah. Dan begitu juga sebaliknya, meski sarana dan prasarana di sekolah sudah lengkap, maka seorang pengajar harus memanfaatkan sarana dan prasarana dalam proses belajar secara optimal.
Fasilitas mengambil peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan strategi pembelajaran dalam  rangka mencapai tujuan pembelajaran yang di harapkan. Fasilitas meliputi peralatan, ruangan dan bahan. Misalnya suatu strategi yang menggunakan metode ceramah untuk kelas besar memerlukan ruangan yang cukup tetapi hanya memerlukan sumber dan fasilitas lain yang sedikit. Beda dengan kegiatan praktek laboratorium akan lebih banyak memerlukan peralatan dan bahan yang banyak , begitu pula diperlukan ruangan yang memadai. Untuk itu pemilihan strategi dan metode sangat  tergantung juga pada ketersediaan alat dan bahan.
2.6  Kemampuan Pengajar Memilih dan Menggunakan Strategi Pembelajaran Bahasa
Tujuan utama pembelajaran bahasa adalah mempersiapkan peserta didik untuk melakukan interaksi yang bermakna dengan bahasa yang alamiah. Supaya interaksi dapat bermakna dan mencapai kompetensi dasar tertentu, maka pengajar dituntut untuk lebih memilki kemampuan atau kecakapan dalam menjalankan profesionalisme. Dan memilki kemampuan dalam memilih dan menggunakan strategi yang didalamnya terdapat pendekatan, metode, dan teknik secara baik.
Pendekatan adalah seperangkat asumsi korektif  yang menangani hakikat pengajaran dan pembelajaran bahasa (Imam, 2004). Pendekatan mengacu pada teori tentang hakikat pembelajaran bahasa. Ada tiga pandangan tentang hakikat bahasa yakni :
ü  Pandangan Struktural berpendapat bahwa tiap bahasa mempunyai struktur yang berbeda-beda. Bahasa adalah sistem unsur yang berhubungan struktural bagi pengkodean makna. Sasaran pembelajaran bahasa dipandang sebagai penguasaan unsur-unsur tersebut.
ü  Pandangan fungsional bahwa bahasa merupakan wahana ekspresi makna fungsional. Gerakan komunikatif dalam pembelajaran bahasa menganut pandangan ini. Teori ini lebih menekankan dimensi semantik dan komunikatif daripada sekadar ciri-ciri gramatikal.
ü  Pandangan interaksional berpendapat bahwa bahasa menrupakan wahana realisasi hubungan-hubungan antarpribadi dan bagi performansi transaksi-transaksi diantara individu. Bahasa dilihat sebagai alat untuk berkreasi dan memelihara hubungan sosial.
Pengajar adalah komponen yang sangat menentukan dalam implementasi suatu strategi pembelajaran. Tanpa pengajar bagaimanapun bagus dan idealnya suatu strategi tidak mungkin bisa diaplikasikan. Keberhasilan implementasi suatu strategi pembelajaran akan tergantung pada kepiawaian pengajar dalam menggunakan metode dan tekhnik pembelajaran. Pengajar dalam proses pembelajaran memegang peran yang sangat penting. Pengajar tidak hanya berperan sebagai model atau teladan bagi siswa tetapi juga sebagai pengelola pembelajaran. Dengan demikian efektivitas proses pembelajaran terletak dipundak pengajar. Oleh karenanya, keberhasilan suatu proses pembelajaran sangat ditentukan oleh kualitas atau kemampuan pengajar. Pengajar sangat menentukan bagi keberhasilan anak, mengingat guru adalah pengajar dan pembimbing anak didik walaupun tujuan akhir tergantung dari anak didik tersebut.












BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Dengan berbagai faktor yang mempengaruhi strategi belajar mengajar dalam proses pembelajaran tersebut dapat diupayakan untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar di dalam maupun diluar pendidikan formal. Dengan demikian, pencapaian standar proses untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dapat dimulai dari menganalisis setiap komponen yang dapat membentuk dan mempengaruhi proses pembelajaran. Upaya dalam peningkatan kualitas pendidikan harus digalakkan dengan melihat faktor-faktor yang berpengaruh dalam pembelajaran yaitu :
a.      karakteristik peserta didik,
b.     kompetensi yang diharapkan,
c.      bahan ajar,
d.     waktu yang tersedia,
e.      sarana dan prasarana belajar, dan
f.      kemampuan pengajar memilih dan menggunakan strategi pembelajaran.


















DAFTAR PUSTAKA
Iskandarwassid dan Sunendar, Dadang. 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa.Bandung: Rosda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar