MAKALAH
Faktor-Faktor yang Mempengararuhi
Pemilihan Strategi Belajar Mengajar
Disusun guna memenuhi tugas:
Strategi Pembelajaran Bahasa Arab
Dosen Pengampu: Zukhaira, S.S., M.d.
Disusun Oleh:
Siti
Khotijah 2303411001
Novi Laelatul Izzah 2303411021
Pendidikan Bahasa Arab
BAHASA DAN SASTRA ASING
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Zaman modern sekarang ini yang
menuntut setiap manusia untuk meningkatkan kemampuannya dalam segala bidang
salah satunya adalah dalam bidang pendidikan. Pendidikan adalah pintu gerbang
setiap manusia untuk menuju dalam pergerakan zaman yang globalisasi yang
menuntut untuk bergerak cepat menggunakan teknologi yang semakin modern dan
semakin canggih. Dengan pendidikan tentunya perubahan zaman dapat berkembang
dngan baik menuju arah yang positif. Meningkatkan sumber daya manusia yang
dapat bersaing dengan dunia luar slah satunya adalah dengan pendidikan.
Pendidikan tidak akan berfungsi jika tidak diimbangi dengan sistem belajar yang
baik. Maka dari itu strategi belajar yang baik perlu dikembangkan oleh siswa
dan guru dalam mengajar.
Strategi belajar mengajar yang
menunjang perkembangan pendidikan atau yang dapat meningkatkan penguasaan
materi peserta didik adalah yang menekankan pada metode dan teknik pengajaran
yang sesuai. Dalam menunjang setiap pembelajaran, tentu saja tidak terlepas
dari faktor pendukung dalam pengguaan strategi pembelajaran tersebut. Dengan
mengetahui berbagai faktor pendukung atau faktor yang mempengaruhi strategi
belajar mengajar tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas output dari
proses pembelajaran. Dalam pembelajaran faktor yang sangat penting adalah
keberadaan guru dan siswa. Dimana hubungan antara guru dan siswa tersebut
saling berkaitan satu sama lain.
Kegiatan belajar siswa sangat
dipengaruhi oleh kegiatan mengajar guru, karena dalam proses pembelajaran guru
tetap mempunyai suatu peran yang penting dalam memberikan suatu ilmu kepada
anak didiknya. Peserta didik pun harus mempunyai strategi belajar sendiri agar
apa yang disampaikan oleh guru dapat terealisasi dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian peserta didik dapat mengaplikasikan apa yang diajarkan oleh
guru. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan strategi belajar mengajar
harus dimengerti oleh guru dan peserta didik. Sehingga pembelajaran dapat
mencapai tujuan secara maksimal.
1.2 Rumusan Masalah
Dari
latar belakang di atas, maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut :
a. Faktor-faktor
apa sajakah yang mempengaruhi pemilihan strategi belajar mengajar?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
a. Untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan strategi belajar mengajar?
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Karakteristik Peserta Didik
Dalam pemilihan strategi pembelajaran yang tepat,
pengajar harus memperhatikan karakteristik peserta didik. Karakteristik peserta
didik itu antara lain sebagai berikut:
ü Karakteristik Mental dan Kecakapan Intelektual
Tingkat
kematangan mental dan kecakapan intelektual peserta didik sangat mempengaruhi
strategi yang akan digunakan. Peserta didik memiliki kematangan mental dan
kecakapan intelektual yang berbeda. Oleh karena itu, strategi yang digunakan
harus benar-benar bermafaat sesuai dengan tingkat kematanga mental dan
kecakapan intelektual.
Bila
peserta didik telah metang secara mentaldan cakap secara intelektual untuk
belajar bahasa, dengan strategi pembelajarn apapun, peserta didik tersebut akan
mudah mengikuto pembelajarannya.
ü Kondisi Fisik dan Kecakapan Psikomotor
Kondisi
fisikmerupakan faktor yang mempengaruhi pemilihan strategi pembelajaran.
Kecakapan psikomotor menyangkut
gerakan-gerakan jasmani, seperti kekuatan, kecepatan, koordinasi, dan
fleksibelitas.
ü Umur
Umur
merupakan hal yang harus dipertimbangkan dalam pememilihan strategi
pembelajaran. Strategi pembelajaran bahasa untuk umur 6-12 tahun tentu akan
berbeda dengan penggunaan strategi untuk peserta didik yang berumur 15-17 tahun
dst. Hal ini kaitannya dengan tugas-tugas perkembangan belajar peserta didik.
ü Jenis Kelamin
Secara
prinsip antara peserta didik perempuan dan laki-laki tidak terdapat perbedaan,
misalnya minat, cara belajar, kebiasaan, kecakapan, psikomotor, dan perhatian.
Jenis
kelamin merupakan faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih strategi
pembelajaran yang dipakai, terutama dalam kelas-kelas yang heterogen.
2.2 Kompetensi Dasar yang Diharapkan
Kompetensi dasar
yang adalah pernyataan minimal atau memadai tentang pengetahuan, keterampilan,
sikap dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak
setelah peserta didik menyelesaikan suatu aspek dan subaspek mata pelajaran
tertentu.
Strategi
pembelajaran harus dipilih sesuai dengan kompetensi dasar yang diharapkan dapat
dicapai peserta didik. Kompetensi tersebut merupakan titik tolak penentuan
strategi yang akan digunakan. Untuk mencapai kompetensi dasar tertentu,
kira-kira strategi apa yang cocok digunakan. Misalnya, pada aspek kebahasaan,
kompetensi yang diharapkan adalah menguasai dan menggunakan kata dalam konteks.
Dengan demikian, metode yang dipakai sebagai bagian dari strategi adalah dengan
menggunakan metode kontekstual.
2.3
Bahan
Ajar
Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam
proses belajar mengajar yang materinya pasti dimiliki dan dikuasai oleh guru
sebelum disampaikan kepada anak didik. Persoalan dalam penguasaan bahan
pelajaran ini yakni penguasaan bahan pelajaran pokok dan pelengkap. Bahan
pelajaran pokok yaitu yang menyangkut bidang studi sesuai dengan profesi guru
tersebut. Sedangkan bahan pelajaran pelengkap dapat membuka wawasan seorang
guru dalam mengajar untuk menunjang penyampaian bahan pelajaran pokok. Peserta
didik harus benar-benar merasakan manfaat bahan ajar atau materi itu setelah ia
mempelajarinya. Bahan ajar
dapat dibedakan menjadi empat:
v Fakta
merupakan sifat suatu gejala, peristiwa, benda yang nyata, atau wujudnya dapat
dilihat atau dirasa oleh indera. Fakta dapat dipelajari melalui informasi dalam
bentuk lambang, kata-kata atau kalimat, istilah, maupun pertanyaan.
v Konsep merupakan serangkaian
perangsang yang mempunyai sifat-sifat yang sama. Konsep dibentuk dari dan
melalui pola unsur diantara anggota kumpulan atau serangkaian, karena konsep
adalah substansi
isi pelajaran yang berhubungan dengan pengertian, atribut, karakteristik, label
atau ide dan gagasan sesuatu serta klasifikasi pola yang bersamaan. Prinsip merupakan suatu pola antar hubungan
fungsional diantara prinsip. Dengan kata lain, prinsip adalah hubungan
funsional dari beberapa konsep.
v Keterampilan merupakan suatu pola
kegiatan yang bertujuan dan memerlukan peniruan serta koordinasi informasi yang
dipelajari. Ada dua jenis keterampilan, yakni keterampilan fisik dan
keterampilan intelektual. Keterampilan intelektual, merupakan
substansi materi pelajaran yang berhubungan dengan pembentukan kemampuan
menyelesaikan persoalan atau permasalahan, berpikir sistematis, berpikir logis,
berpikir kritis, berpikir inovatif, dan berpikir ilmiah. Bahan ajar bahasa tampaknya lebih
banyak merupakan keterampilan intelektual karena berhubungan dengan proses
berpikir, seperti menuangkan gagasan, memecahkan masalah, menilai, menyimpulkan
dan lain-lain.
Bahan ajar yang akan disampaikan
kepada peserta didik dengan strategi tertentu harus memenuhi kriteria sebagai
berikut:
1. Relevan dengan standart kompetensi
mata pelajaran dan kompetensi dasar yang harus dicapai peserta didik.
2. Bahan ajar merupakan isi
pembelajaran dan penjabaran dari standart kompetensi serta kompetensi dasar
tersebut.
3. Memberikan motivasi peserta didik
untuk belajar lebih jauh.
4. Berkaitan dengan bahan sebelumnya.
5. Bahan disusun secara sistematis dari
sederhana menuju yang kompleks.
6. Praktis.
7. Bermanfaat bagi peserta didik.
8. Sesuai dengan perkembangan zaman.
9. Dapat diperoleh dengan mudah.
10. Menarik minat peserta didik.
11. Memuat ilustrasi yang menarik hati
peserta didik.
12. Memperhatikan aspek-aspek linguistik
yang sesuai dengan kemampuan peserta didik.
13. Berhubungan erat dengan
pelajaran-pelajaran lainnya.
14. Menstimulusi aktivitas-aktivitas
pribadi para peserta didik yang menggunakannya.
15. Menghindari konsep yang samar-samar
agar tidak membingungkan peserta didik.
16. Mempunyai sudut pandang yang jelas
dan tegas.
17. Membedakan bahan ajar untuk anak dan
untuk orang dewasa.
18. Menghargai perbedaan pribadi para
peserta didik dari pemakaiannya.
Dari sisi lain, kriteria bahan ajar yang baik dapat ditinjau
dari beberapa aspek, yaitu aspek penampilan segi material, aspek buku
pendukungnya, aspek linguistik, aspek kebudayaan yang terkandung di dalamnya,
aspek filosofis, dan aspek evaluasinya. Adapun peranan bahan
ajar adalah:
Ø Mencerminkan suatu sudut pandang yang tajam dan inovatif
mengenai pengajaran serta mendemonstrasikan aplikasinya dalam bahan ajar yang
disajikan.
Ø Menyajikan suatu sumber
pokok masalah yang kaya, mudah dibaca dan bervariasi, sesuai dengan minat dan
kebutuhan para peserta didik.
Ø Menyediakan suatu sumber yang tersusun rapi dan bertahap.
Ø Menyajikan metode-metode dan sarana-sarana pengajaran untuk
memotivasi peserta didik.
Ø Menjadi penunjang bagi latihan- latihan dan tugas- tugas praktis.
Ø Menyajikan bahan/ sarana evaluasi dan remedial yang serasi dan
tepat guna.
2.4 Waktu
yang Tersedia
Kurikulum
pembelajaran yang berlaku untuk saat ini, terdapat sejumlah kompetensi dasar
yang harus dicapai peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Sehingga pengajar
mengembangkan bahan materi pembelajaran dalam mencapai standar kompetensi yang
ada. Pemilihan strategi mengajar juga harus memperhatikan alokasi waktu yang
tersedia dalam jam pelajaran, ada beberapa strategi mengajar yang dianggap
relatif banyak menggunakan waktu. Melalui perhitungan waktu dalam satu tahun
ajaran berdasarkan waktu-waktu relatif pembelajaran bahasa, rata-rata lima jam
pelajaran/minggu untuk mencapai dua atau tiga kompetensi dasar.
Strategi yang
dipilih itu harus sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan, karena
kalau tidak sesuai dengan alokasi waktu yang sudah ditentukan tentu ada bahan
ajar akan ada yang tidak tersampaikan. Dengan begitu, kompetensi dasar peserta
didik pun ada yang tidak bisa dicapai.
2.5 Sarana dan Prasarana
Sarana
adalah segala sesuatu yang mendukung secara langsung terhadap kelancaran proses
pembelajaran dalam mencapai sebuah tujuan misalnya media pembelajaran,
alat-alat pelajaran, perlengkapan sekolah dan lain-lain. Yang dimaksud dengan
sarana belajar adalah segala sesuatu yang dapat peserta didik dalam belajar
untuk mencapai suatu kompetensi dasar tertentu. Sedangkan prasarana adalah
segala sesuatu yang secara tidak langsung dapat mendukung keberhasilan proses
pembelajaran misalnya jalan menuju sekolah, laboratorium bahasa, penerangan
sekolah, kamar kecil dan lain-lain. Kelengkapan sarana dan prasarana akan
membantu guru dalam menyelenggarakan proses pembelajaran dengan demikian sarana
dan prasarana merupakan komponen penting yang dapat mempengaruhi proses
pembelajaran.Terdapat beberapa keuntugan bagi sekolah yang memiliki kelengkapan
sarana dan prasana, misalnya :
a.
Pertama, kelengkapan sarana dan prasarana dapat menumbuhkan
gairah dan motivasi guru mengajar. Mengajar dapat diartikan sebagai proses
penyampaian materi pelajaran dan sebagai proses pengaturan lingkungan yang
dapat merangsang siswa untuk belajar. Jika mengajar dipandang sebagai proses
penyampaian materi, maka dibutuhkan sarana pembelajaran berupa alat dan bahan
yang dapat menyalurkan pesan secara efektif dan efisien, sedangkan manakala
mengajar dipandang sebagai proses mengatur lingkungan agar siswa dapat belajar,
maka dibutuhkan sarana yang berkaitan dengan berbagai sumber belajar yang dapat
mendorong siswa untuk belajar.
b.
Kedua, kelengkapan sarana dan prasarana dapat memberikan
berbagai pilihan pada siswa untuk belajar. Setiap siswa pada dasarnya memiliki
gaya belajar yang berbeda. Siswa yang auditif akan lebih mudah belajar melalui
pendengar, sedangkan tipe siswa yang visual akan lebih mudah belajar melalui
penglihatan.
Di
sekolah-sekolah tidak semuanya dilengkapi dengan sarana dan prasarana belajar
yang lengkap. Untuk itu seorang pengajar yang bijaksana tidak akan hanya
menyerah pada keadaan yang ada. Dia harus mempersiapkan diri memilih strategi
pembelajaran yang tepat tanpa mengurangi hak peserta didik untuk belajar dalam
suasana yang kondusif, menyenangkan, penuh kreativitas dan bergairah. Dan
begitu juga sebaliknya, meski sarana dan prasarana di sekolah sudah lengkap,
maka seorang pengajar harus memanfaatkan sarana dan prasarana dalam proses
belajar secara optimal.
Fasilitas mengambil peranan yang sangat penting
dalam pelaksanaan strategi pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran yang di harapkan. Fasilitas meliputi peralatan, ruangan dan bahan.
Misalnya suatu strategi yang menggunakan metode ceramah untuk kelas besar
memerlukan ruangan yang cukup tetapi hanya memerlukan sumber dan fasilitas lain
yang sedikit. Beda dengan kegiatan praktek laboratorium akan lebih banyak
memerlukan peralatan dan bahan yang banyak , begitu pula diperlukan ruangan
yang memadai. Untuk itu pemilihan strategi dan metode sangat tergantung juga pada ketersediaan alat dan
bahan.
2.6 Kemampuan Pengajar Memilih dan Menggunakan Strategi
Pembelajaran Bahasa
Tujuan utama
pembelajaran bahasa adalah mempersiapkan peserta didik untuk melakukan
interaksi yang bermakna dengan bahasa yang alamiah. Supaya interaksi dapat
bermakna dan mencapai kompetensi dasar tertentu, maka pengajar dituntut untuk
lebih memilki kemampuan atau kecakapan dalam menjalankan profesionalisme. Dan
memilki kemampuan dalam memilih dan menggunakan strategi yang didalamnya
terdapat pendekatan, metode, dan teknik secara baik.
Pendekatan
adalah seperangkat asumsi korektif yang
menangani hakikat pengajaran dan pembelajaran bahasa (Imam, 2004). Pendekatan
mengacu pada teori tentang hakikat pembelajaran bahasa. Ada tiga pandangan
tentang hakikat bahasa yakni :
ü Pandangan
Struktural berpendapat bahwa tiap bahasa mempunyai struktur yang berbeda-beda.
Bahasa adalah sistem unsur yang berhubungan struktural bagi pengkodean makna.
Sasaran pembelajaran bahasa dipandang sebagai penguasaan unsur-unsur tersebut.
ü Pandangan
fungsional bahwa bahasa merupakan wahana ekspresi makna fungsional. Gerakan
komunikatif dalam pembelajaran bahasa menganut pandangan ini. Teori ini lebih
menekankan dimensi semantik dan komunikatif daripada sekadar ciri-ciri
gramatikal.
ü Pandangan
interaksional berpendapat bahwa bahasa menrupakan wahana realisasi
hubungan-hubungan antarpribadi dan bagi performansi transaksi-transaksi
diantara individu. Bahasa dilihat sebagai alat untuk berkreasi dan memelihara
hubungan sosial.
Pengajar adalah komponen yang sangat
menentukan dalam implementasi suatu strategi pembelajaran. Tanpa pengajar bagaimanapun
bagus dan idealnya suatu strategi tidak mungkin bisa diaplikasikan. Keberhasilan
implementasi suatu strategi pembelajaran akan tergantung pada kepiawaian
pengajar dalam menggunakan metode dan tekhnik pembelajaran. Pengajar dalam
proses pembelajaran memegang peran yang sangat penting. Pengajar tidak hanya
berperan sebagai model atau teladan bagi siswa tetapi juga sebagai pengelola
pembelajaran. Dengan demikian efektivitas proses pembelajaran terletak dipundak
pengajar. Oleh karenanya, keberhasilan suatu proses pembelajaran sangat
ditentukan oleh kualitas atau kemampuan pengajar. Pengajar sangat menentukan
bagi keberhasilan anak, mengingat guru adalah pengajar dan pembimbing anak
didik walaupun tujuan akhir tergantung dari anak didik tersebut.
BAB
III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Dengan berbagai faktor yang
mempengaruhi strategi belajar mengajar dalam proses pembelajaran tersebut dapat
diupayakan untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar di dalam maupun diluar
pendidikan formal. Dengan demikian, pencapaian standar proses untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran dapat dimulai dari menganalisis setiap
komponen yang dapat membentuk dan mempengaruhi proses pembelajaran. Upaya dalam
peningkatan kualitas pendidikan harus digalakkan dengan melihat faktor-faktor
yang berpengaruh dalam pembelajaran yaitu :
a.
karakteristik peserta didik,
b.
kompetensi yang diharapkan,
c.
bahan ajar,
d.
waktu yang tersedia,
e.
sarana dan prasarana belajar, dan
f.
kemampuan pengajar memilih dan menggunakan strategi
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Iskandarwassid
dan Sunendar, Dadang. 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa.Bandung: Rosda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar