MAKALAH
Perencanaan
Kegiatan Pembelajaran
Disusun
guna memenuhi tugas: Perencanaan Pengajaran Bahasa Arab
Dosen
Pengampu: Ustadzah Nailur Rahmawati
Disusun Oleh:
Siti
Khotijah 2303411001
Uswatun
Khasanah 2303411050
BAHASA DAN SASTRA ASING
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Guru merupakan
salah satu pihak dalam dunia pendidikan yang memegang peran penting untuk
mengarahkan siswa agar berhasil dalam kegiatan proses belajarnya. Berkenaan
dengan hal ini, pemerintah menetapkan anggaran 20% dari APBN untuk kemajuan
pendidikan. Sehingga negara berharap guru sebagai salah satu unsur penentu
keberhasilan belajar siswa bisa menjadi seorang profesional.
Kata
profesional di atas menuntut guru untuk melakukan perencanaan pembelajaran agar
dapat menyampaikan materi pelajaran kepada siswa secara sistematis dan tepat,
sehingga dapat tercapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Perencanaan
pembelajaran ini kadang-kadang membuat guru malas, misalnya menganggap silabus
dan RPP terlalu konseptual, tidak terlalu relevan dengan kenyataan dalam
mengajar.
Adanya
ketidaksinkronan antara tuntutan profesionalisme guru dengan kenyataan, maka
seorang guru harus memahami tentang pembelajaran lebih mendalam.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah di atas, dalam makalah ini dapat dirumuskan beberapa
masalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana perencanaan kegiatan pembelajaran?
2.
Bagaimanakah langkah-langkah kegiatan pembelajaran?
3.
Bagaimana kegiatan pembelajaran berdasarkan EEK?
1.3
Tujuan
1.
Untuk mengetahui perencanaan kegiatan pembelajaran.
2.
Untuk mengetahui langkah-langkah kegiatan pembelajaran.
3.
Untuk mengetahui kegiatan pembelajaran berdasarkan EEK.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Perencanaan Kegiatan
Pembelajaran
Perencanaan
ialah berhubungan antara apa adanya sekarang dengan bagaimana yang bertalikan
dengan kebutuhan, penentuan, tujuan, prioritas, program, dan alokasi sumber .
Seringkali
rancangan pengajaran dimulai dengan mengenal tujuan umum yang bersifat lugas
suatu sistem sekolah atau lembaga. Program pengajaran dikembangkan dengan
harapan dapat mencapai tujuan tersebut dan diantara program tersebut adalah
adanya perencanaan kegiatan pembelajaran. Kegiatan belajar mengajar yang tidak
direncanakan secara baik atau menyebalkan hambatan untuk mencapai hasil-hasil
belajar yang diharapkan. Karena itu kegiatan belajar mengajar harus dirancang
sedemikian rupa agar proses belajar mengajar berhasil secara optimal, itu
sebabnya, antara tujuan instruksional, materi pelajaran dan kegiatan belajar
mengajar harus memiliki derajat keberhasilan yang tinggi.
Adapun yang dijadikan dasar untuk merancang kegiatan belajar mengajar adalah
sebagai berikut:
ü Berdasarkan
pada tujuan instruksional yang hendak dicapai.
Didalam tujuan instruksional telah tersirat tingkah laku yang ingin
dikembangkan, seperti: pengetahuan dan keterampilan, sikap dan nilai.
Tujuan-tujuan akan tercapai, jika siswa dan guru melakukan kegiatan belajar
mengajar secara tepat, terarah dan terencana.urutan prioritas tujuan-tujuan
instruksional yang telah ditata sebelumnya. Dalam hal itu menjadi pengaruhuntuk
menetukan jenis dan bentuk kegiatan yang perlu atau seharusnya dilakuka baik
siswa maupun oleh guru.
ü Berdasarkan
konsep belajar CBSA ( Cara Belajar Siswa Aktif ).
Belajar akan berhasil jika siswa diberikan kesempatan untuk belajar
secara aktif. Keterlibatan ini meyebabkan bekerjanya proses mental dan fisik
yang lebih banyak. Siswa pada gilirannya akan menyadari, merumuskan sendiri
masalahnya, berusaha dan dengan macam kegiatan belajar mengajar yang bervariasi
atau menentang, akan memberikan banyak pengalaman belajar kepada mereka. Konsep
yang melibatkan keaktifan siswa atau embantu siswa menuju pembentukan pribadi,
kegiatan mandiri, percaya diri dan ketergantungan pada diri sendiri.
ü Bertitik tolak
dari kesiapan siswa
Kesiapan belajar adalah kondisi dimana siswa berada dalam siap
mental dan fisik untuk melakukan kegiatan belajar. Faktor ini erat hubungannya
dengan kematangan intelektual, mental, sosial, emosional siswa disamping
kesiapan secara jasmaniah. Dengan kondisi siap tersebut siswa akan lebih
terangsang untuk melakukan kegiatan belajar mengajar dan lebih mudah menerima
pengalaman-pengalaman baru, serta lebih termotivasi untuk mencari dan menemukan
sendiri pengalaman-pengalaman yang bermakna baginya.
ü Mempertimbangkan
sumber-sumber
Sumber-sumber tersebut meliputi kesediaan waktu, biaya, fasilitas,
yang kesemuanya digolongkan sebagai unsur-unsur penunjang untuk keberhasilan
kegiatan belajar. Faktor ini tidak dapat diabaikan perannya dalam kegiatan
belajar mengajar, sering guru lupa merancang kegiatan yang bervariasi, namun
tidak memperhatikan kesediaan sumber-sumber penunjang, dengan akibat kegiatan
tidak berlangsung sebagaimana mestinya atau dapat juga terjadi kegiatan belajar
mengajar cukup sederhana tetapi menyediakan unsur penunjang yang berkelebihan,
dengan akibat pemborosan. Karena itu, rancangan kegiatan belajar mengajar
disusun hendaknya dengan memperhatikan sumber-sumber ang ada.
Meminjam kata-kata singkat tapi sangat esensial
dari buku Perencanaan Pembelajaran karya Abdul Majid bahwa inti proses
pendidikan adalah pembelajaran. Inilah aktivitas rutin yang dilakukan guru
sehari-hari. Agar program yang mereka lakukan lebih terarah, mereka musti tahu
kurikulum yang dirilis pemerintah. Informasi dari kurikulum itulah sebagai
bahan mereka untuk menyusun silabus dan rencana pembelajaran. Guru selayaknya
dapat memahami tentang semua aktivitas teknik menyangkut pembelajaran secara
baik. Tidak hanya itu, penting juga informasi tentang standar kompetensi yang
seharusnya dimiliki guru sendiri. Untuk mencapai tujuan pembelajaran, maka
sudah pasti dibutuhkan perencanaan pembelajaran yang baik. M. Sobry Sutikno
dalam bukunya Pengelolaan Pendidikan Tinjauan Umum dan Konsep Islami menegaskan
bahwa perencanaan merupakan salah satu syarat mutlak bagi setiap kegiatan
pengelolaan. Tanpa perencanaan, pelaksanaan suatu kegiatan akan mengalami
kesulitan dan bahkan kegagalan dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Salah satu lembaran kertas mutiara buku
Perencanaan Pembelajaran karya Abdul majid mengemukakan beberapa manfaat
perencanaan pembelajaran dalam proses belajar mengajar, yaitu:
1.
Sebagai
petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan.
2.
Sebagai pola
dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam
kegiatan.
3.
Sebagai pedoman
kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun unsur murid.
4.
Sebagai alat
ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat diketahui ketepatan
dan kelambatan kerja.
5.
Untuk bahan
penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja.
6.
Untuk menghemat
waktu, tenaga, alat-alat dan biaya.
Melihat manfaat
di atas, maka perencanaan pembelajaran sangat perlu dilakukan oleh para guru,
sesuai tujuannya yaitu agar pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan efektif
dan efisien.
Peran penting
perencanaan pembelajaran dapat terlihat ketika mengamati keadaan yang mungkin
terjadi ketika diterapkannya perencanaan pembelajaran oleh seorang guru atau
sebaliknya.
Kemungkinan yang
akan terjadi dalam proses belajar mengajar ketika seorang guru melakukan
perencanaan pembelajaran dengan benar di antaranya:
- Guru akan mempunyai tujuan
pembelajaran yang jelas, sehingga memungkinkan target penyampaian materi
yang berdasarkan Standar Kompetensi akan tercapai secara optimal, bahkan
memungkinkan siswa lulus ujian dengan skor yang terbaik.
- Guru akan menguasai materi yang
akan disampaikan dengan baik dan cara penyampaiannya,
- Guru akan mempunyai metode yang
tepat dalam pengajarannya, sehingga materi akan mudah dipahami oleh siswa.
- Guru akan memiliki pemilihan media
yang tepat, sehingga memungkinkan siswa sangat tertarik terhadap materi
yang disampaikan.
- Guru akan memiliki standar jelas dalam
memberikan evaluasi kepada siswa, bahkan memungkinkan para siswa
dapat menjawab semua soal dengan tepat.
Berdasarkan
lima kemungkinan positif di atas, secara sederhana dapat dinyatakan bahwa
proses belajar mengajar dengan perencanaan pembelajaran yang baik akan dapat
mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Keberhasilan ini akan mendorong
siswa dan guru untuk mengembangkan prestasinya di bidang pendidikan lebih baik
lagi. Kemungkinan yang akan terjadi dalam proses belajar mengajar ketika
seorang guru tidak melakukan perencanaan pembelajaran dengan benar di
antaranya:
- Guru tidak akan mempunyai tujuan
pembelajaran yang jelas, sehingga memungkinkan target penyampaian materi
yang berdasarkan Standar Kompetensi tidak akan tercapai, bahkan
memungkinkan siswa tidak lulus dalam ujian.
- Guru tidak menguasai materi yang
akan disampaikan dengan baik dan cara penyampaiannya, sehingga selain
materi akan sulit dipahami oleh siswa, juga akan memungkinkan terjadinya
kesalahan-kesalahan, baik dalam materi maupun penyampaiannya.
- Guru tidak akan mempunyai metode
yang tepat dalam pengajarannya, sehingga memungkinkan akan menghambat daya
serap siswa terhadap materi yang disampaikan.
- Guru tidak memiliki pemilihan media
yang tepat, sehingga memungkinkan siswa mengalami kejenuhan karena
kurangnya daya kreativitas guru dalam mengajar.
- Guru tidak akan memiliki standar jelas
dalam memberikan evaluasi kepada siswa, bahkan memungkinkan para
siswa tidak dapat menjawab soal-soal dengan tepat (mungkin juga
mendapatkan skor di bawah standar minimal).
Berdasarkan
lima kemungkinan negatif di atas, secara sederhana dapat dinyatakan bahwa
proses belajar mengajar tanpa perencanaan pembelajaran yang baik tidak akan
dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Kegagalan ini akan menimpa
pada siswa dan guru dalam mengembangkan prestasinya di bidang pendidikan.
2.2 Langkah-Langkah
Kegiatan Pembelajaran
Penentuan
kegiatan belajar mengajar dilaksanakan melalaui langkah-langkah kerja sebagai
berikut:
2.11
Mengidentifikasi aspek-aspek kemampuan yang terkandung dalam tujuan
sebagai indikator hasil belajar yang diharapkan, aspek-aspek kemampuan
meliputi: pengetahuan ( kognitif ), keterampilan, sikap dan nilai ( afektif )
dari segi kondisi siswa, kemampuan guru, fakto-faktor luar yang mungkin
berpengaruh dan dapat dilaksanakan?
2.12
Apakah kegiatan belajar mengajar itu memungkinkan tercapainya
tujuan instruksional secara optimal?
2.13
Apakah kegiatan-kegiatan belajar mengajar tersebut bersifat luwes,
dinamis dan senantiasa dapat disesuaikan dengan kebutuhan instruksional?
Produk ( tingkah laku yang dihasilkan ), eksploratik (pengalaman luar sekolah).
Itu sebabnya setiap guru memahami benar tentang teori belajar, pendekatan
tujuan pendidikan misalnya tujuan pendidikan berdasarkan taxonomi bloom dan
kawan-kawan. Yang dijadikan sebagai kerangka acuan untuk menentukan hasil belajar.
2.14
Mengidentifikasikan perilaku yang tersirat dalam tujuan pengajaran
yang hendak dicapai, yang meliputi perilaku-perilaku yang spesifik, yang
diamati dan terukur.
Umumnya tercakup dalam tujuan instruksional khusus ( TIK ).
v Mengidentifikasikan
meteri pelajaran dengan berpedoman pada pokok bahasan dan sub-sub pokok
bahasan. Didalam materi terkandung aspek-aspek pengetahuan yang terdiri dari
konsep, prinsip, fakta dan prosedur, serta keterampilan yang terdiri dari
keterampilan reproduktif dan keterampilan produktif, materi pelajaran mengacu
kepada buku sumber wajib, misalnya buku paket.
v Mengidentifikasikan
strantegi pelajaran dengan berpedoman pada pokok bahasan didalam nateri
terkandung aspek-aspek pengetahuan yang terdiri dari keterampilan produktif. Materi
pelajaran mengacu kepada buku sumber wajib, misalnya buku paket.
v Mengidentifikasi
kegiatan belajar mengajar yang sesuai dengan strategi belajar mengajar yang
sudah dipilih. Kegiatan-kegiatan yang dirumuskan pada hakikatnya mencakup
kegiatan siswa dan kegiatan guru atau dirumuskan dalam kesatuan kegiatan yang
mencakup kedua jenis kegiatan tetu saja rumusan kegiatan hendaknya disusun
berdasarkan prinsip koherensi, kelayakan, ketepatgunaan dan keberhasilan serta
keluwesan.
v
Berdasarkan prinsip-prinsip tersebut selanjutnya perlu diadakan
penilaian
Kegiatan pembelajaran
adalah tugas-tugas akademik yang mendorong siswa berunjuk kerja kearah
pencapaian tujuan pembelajaran yang dikehendaki. Kegiatan adalah apa yang
dilakukan siswa, bukan apa yang dilakukan guru. Setiap kegiatan pembelajaran
dapat dibagi menjadi kegiatan awal, kegiatan inti, dan penutup.
a. Rancangan kegiatan awal
Pada saat seorang guru
memperkenalkan topik baru, siswa harus dibantu dalam memahami topik tersebut
dalam konteks keseluruhan pengajaran. Kegiatan awal dari suatu pelajaran dapat
membantu siswa dalam hal sebagai berikut:
Ø
Mengaitkan hal-hal yang pernah dipelajari dengan hal-hal baru
Ø
Memberikan kesempatan pada siswa untuk memahami topik secara keseluruhan
sebelum mempelajari hal-hal yang terkandung dalam topik secara rinci.
Ø
Menumbuhkan hasrat ingin tahu siswa dan merangsang perhatian dan hasrat
belajar secara terus-menerus.
Ø
Menyadarkan siswa akan apa yang diharapkan guru dari siswa selama membahas
topik tersebut, disamping menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Rancangan kegiatan inti
Banyak ragam konsep dan
pemikiran tentang bagaimana kegiatan pembelajaran dilaksanakan untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Ada yang melihat sebagai suatu siklus pelajaran, ada yang
merumuskan ke dalam langkah-langkah berstruktur, dan ada yang menekankan kepada
model. Semua itu dilakukan untuk menumbuhkan dan mengembangkan hal-hal berikut.
Mengantarkan siswa kepada informasi atau keterampilan baru
Mendorong siswa untuk mengkaji ulang informasi atau keterampilan sebelumnya
Memungkinkan siswa mampu melihat kekurangan pada proses belajar sebelumnya
dan mengisi kekurangan itu
Mendorong siswa untuk memperkuat proses fisik, kognitif, sosial, maupun
afektif.
Mendorong siswa untuk menghasilkan, mengorganisasikan, dan menyatakan
informasi baru itu dalam cara-cara yang kreatif
Mendorong siswa untuk memperkirakan dan memikirkan gagasan yang belum
dikembangkan serta masalah yang belum terpecahkan.
c. Kegiatan penutup
Pada kegiatan ini, guru
membimbing siswa untuk merumuskan ikhtisar yang bertujuan untuk:
ü Mengkaji ulang materi
yang telah diajarkan
ü Merefleksikan
pembelajaran yang menggambarkan kumpulan pengalaman belajar siswa
ü Memberikan gambaran
tentang materi pelajaran yang akan datang.
2.3 Kegiatan
Pembelajaran Berdasarkan EEK
A. Pengertian EEK
(Ekplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi)
a.
Eksplorasi
Eksplorasi adalah upaya awal
membangun pengetahuan melalui peningkatan pemahaman atas suatu fenomena
(American Dictionary).Model pembelajaran ini dapat dikembangkan melalui bentuk
pertanyaan. Seperti yang dikatakan oleh Socrates bahwa pertanyaan yang baik
dapat meningkatkan motivasi siswa untuk mengeksplorasi ilmu pengetahuan lebih
mendalam.
Eksplorasi merupakan proses kerja
dalam memfasilitasi proses belajar siswa dari tidak tahu menjadi tahu. Siswa
menghubungkan pikiran yang terdahulu dengan pengalaman belajarnya. Mereka
menggambarkan pemahaman yang mendalam untuk memberikan respon yang mendalam
juga. Bagaimana membedakan peran masing-masing dalam kegiatan belajar bersama.
Mereka melakukan pembagian tugas seperti dalam tugas merekam, mencari informasi
melalui internet serta memberikan respon kreatif dalam berdialog.
Ciri-ciri
pembelajaran berbasis eksplorasi : (1) Melibatkan peserta didik
mencari informasi (topik tertentu), (2) Menggunakan beragam pendekatan ,media
dan sumber belajar,(3) Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik.
b.
Elaborasi
Elaborasi adalah kegiatan inti pembelajaran.
Ciri-ciri pembelajaran berbasis Elaborasi :
v Membiasakan peserta didik untuk membaca dan menulis yang beragam
melalui tugas tertentu,
v Memfasilitasi peserta didik untuk memunculkan gagasan baru melalui
pemberian tugas,
v Memberi kesemptan siswa untuk berpikir,menganalisa,menyelesaikan
masalah dan bertindak tanpa rasa takut.,
v kooperatif,
v berkompetisi secara sehat,
v Membuat laporan.
c.
Konfirmasi
Konfirmasi merupakan tahap akhir
dari pembelajaran. Pada bagian ini guru memberikan feedback terhadap para
peserta didik.
Ciri-ciri
pembelajaran berbasis konfirmasi : (1) Guru memberi umpan balik
positip terhadap hasi belajar anak didik,(2) Guru memberi konfirmasi hasil
eksplorasi peserta didik, (3) Guru memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk merefleksi pengalamn belajarnya.
B.
Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan
pembelajaran merupakan implementasi dari RPP. Pelaksanaan
pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
a)
Kegiatan Pendahuluan
Dalam
kegiatan pendahuluan, guru:
Ø Menyiapkan
peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran,
Ø Mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang
akan dipelajari,
Ø Menjelaskan
tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai,
Ø Menyampaikan
cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
b) Kegiatan
Inti
Pelaksanaan
kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD yang dilakukan
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta
didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan inti menggunakan
metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran,
yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
v
Eksplorasi
Dalam
kegiatan eksplorasi, guru:
melibatkan peserta didik mencari
informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari
dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari
aneka sumber;
menggunakan beragam pendekatan
pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain;
memfasilitasi terjadinya interaksi
antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber
belajar lainnya;
melibatkan peserta didik secara
aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
memfasilitasi peserta didik
melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.
v
Elaborasi
Dalam
kegiatan elaborasi, guru:
membiasakan peserta didik membaca
dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;
memfasilitasi peserta didik melalui
pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik
secara lisan maupun tertulis;
memberi kesempatan untuk berpikir,
menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
memfasilitasi peserta didik dalam
pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
memfasilitasi peserta didik
berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
memfasilitasi peserta didik membuat
laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual
maupun kelompok;
memfasilitasi peserta didik untuk
menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;
memfasilitasi peserta didik
melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan;
memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan
yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
v
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Ñ
memberikan umpan balik positif dan
penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap
keberhasilan peserta didik,
Ñ
memberikan konfirmasi terhadap hasil
eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber,
Ñ
memfasilitasi peserta didik
melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,
Ñ
memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh
pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
·
berfungsi sebagai narasumber dan
fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan
menggunakan bahasa yang baku dan benar;
·
membantu menyelesaikan masalah;
·
memberi acuan agar peserta
didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
·
memberi informasi untuk
bereksplorasi lebih jauh;
·
memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang
atau belum berpartisipasi aktif.
v
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
Ã
bersama-sama dengan peserta didik
dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran;
Ã
melakukan penilaian dan/atau
refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan
terprogram;
Ã
memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran;
Ã
merencanakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau
memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil
belajar peserta didik;
Ã
menyampaikan rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya.
BAB III
PENUTUP
Simpulan
a.
) Dasar perencanaan keiatan belajar mengajar adalah sebagai
berikut:
a.
Berdasarkan pada tujuan
instruksional yang hendak dicapai
b.
Berdasarkan konsep belajar CBSA ( Cara Belajar Siswa Aktif )
c.
Bertitik tolak dari kesiapan
siswa
d.
Mempertimbangkan sumber-sumber
4) Prosedur penetuan KBM adalah sebagai berikut:
a.
Mengidentifikasi aspek-aspek kemampuan
b.
Mengidentifikasikan perilaku yang tersirat dalam tujuan pengajaran
yang hendak dicapai
c.
Mengidentifikasikan meteri pelajaran
d.
Mengidentifikasikan strantegi pelajaran
e.
Mengidentifikasi kegiatan belajar mengajar
Daftar Pustaka
Pidarta, Made. 2005. Perencanaan Pendidikan Partisipasi dengan
pendidikan sistem. Jakarta: PT.Rineka Cipta.
Harjanto. 2005. Perencanaan pengajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.